Teknik Pengerjaan Plesteran Dan Lapisan Pada Plesteran

Dinding bata setelah dipasang perlu "pendukung" untuk keawetannya. Untuk melindungi dinding bata dari pengaruh cuaca, perlu pelapis, belum lagi kalau ingin di cat agar lebih awet lagi. Maka jalan yang bisa ditempuh adalah dengan memberi lapisan plesteran dan juga acian. Bagi Anda yang saat ini mencari info terkait teknik pengerjaan plesteran, berikut ini uraian ringkas mengenai teknik plesteran.
Teknik Pekerjaan Plesteran Dinding Dan Lapisan Pada Plesteran
Sebelum mengerjakan plesteran, ada beberapa teknik pengerjaan yang perlu di perhatikan, antara lain:
  • Bersihkan permukaan dinding yang akan di plester
  • Basahi pasangan bata/dinding bila kondisi pasangan bata dalam keadaan kering dan di tambah jika daya serap air pada bata tinggi
  • Teknik pelaksanaan plesteran di buat tiga lapisan
Yang dimaksud dengan tiga lapisan pada plesteran adalah:

1. Lapisan I: Lapisan kamprot, tebal antar 2-5 mm, campuran 1 semen : 3 pasir, fungsinya adalah:
  • Untuk menguangi penyerapan air oleh pasangan bata dan menahan air masuk ke dalam pasangan
  • Memberikan ikatan yang kuat antara pasangan bata dengan plesteran lapisan II.
2. Lapisan II: Lapisan Plester/ perata, tebal 8-12 mm, campuran sesuai dengan ketentuan/ permintaan, fungsinya adalah untul meratakan dan menegakkan pasangan tembok.

3. Lapisan III: Lapisan Aci, tebal antara 1-3 mm, bahan dari semen, berfungsi untuk memperhalus permukaan dan menahan pengaruh cuaca.

Baca juga:  
Demikian tadi  uraian ringkas terkait pengerjaan plesteran. Untuk pelaksanaan pekerjaan plesteran biasanya dilakukan oleh tenaga ahli/ tukang, tapi bukan berarti tidak bisa di pelajari. Semoga uraian singkat ini bermanfaat.