Ciri Rumah Sehat, Nyaman Dan Layak Huni

Rumahku istanaku, demikian bunyi peribahasa yang menggambarkan betapa penting fungsi rumah bagi kehidupan manusia. Banyak kita menemukan orang yang tidak punya rumah tinggal, atau rumah tinggal yang masih dalam kondisi tidak layak huni. Bagi yang berkecukupan, tentu menginginkan rumah yang sehat dan layak huni, bahkan ada juga yang berkelebihan dan membuat rumahnya terlihat begitu mewah.

Sebenarnya rumah tidak harus mewah untuk sekedar memenuhi standar rumah sehat dan layak huni. Ada beberapa indikator atau syarat yang bisa dijadikan sebagai parameter menentukan kriteria rumah sehat dan layak huni, diantaranya adalah:
  • Sirkulasi Udara Yang Baik. Dalam sebuah rumah perlu adanya ventilasi untuk pergantian udara, karena merupakan faktor penting, karena dengan adanya sirkulasi udara secara terus menerus dapat meminimalisir kelembaban udara dalam rumah dan membuat pernafasan segar. Usahakan dalam pembangunan rumah memperhatikan pentingnya pemasangan pintu jendela, bouven rooster, dan lainnya yang sesuai standar, dengan maksud untuk menjamin adanya sirkulasi udara yang baik. Jangan lupakan pula pentingnya tanaman di sekitar rumah, karena keberadaan pepohonan/tanaman disekitar rumah juga penting, namun perhatikan pula jenis tanaman yang pas dan sesuai dengan kebutuhan dan lingkungan Anda. Andai memungkinkan, pilih lokasi rumah yang jauh dari pencemaran pabrik atau lainnya.
  • Kualitas air yang memadai. Sebelum membangun atau membeli rumah, sebaiknya pilih lokasi yang terjamin ketersediaan air, kualitas air tanah dan air minum harus baik dan memenuhi persyaratan kesehatan, baik itu air dari PDAM atau sumur. Pastikan air yang akan digunakan aman dan higienis, baik dan layak minum/ layak di konsumsi, tersedia dalam jumlah yang cukup, bila harus membeli usahakan harganya relatif murah.
  • Pencahayaan atau Penerangan yang cukup. Matahari merupakan sumber utama pencahayaan pada siang hari. Pencahayaan yang dimaksud dengan ketentuan cuaca dalam keadaan cerah dan tidak berawan, ruangan kegiatan mendapatkan cukup banyak cahaya, ruang kegiatan mendapatkan distribusi cahaya yang merata. Kualitas pencahayaan alami siang hari yang masuk ke dalam ruangan ditentukan oleh:
           -  Kegiatan yang membutuhkan daya penglihatan (mata),
           -  Lamanya waktu kegiatan yang membutuhkan daya penglihatan (mata),
           - Tingkat atau gradasi kekasaran dan kehalusan jenis pekerjaan,
           -  Lubang cahaya minimum sepersepuluh dari luas lantai ruangan,
           - Sinar matahari langsung dapat masuk ke ruangan minimum 1 (satu) jam setiap
               hari,
           - Cahaya efektif dapat diperoleh dari jam 08.00 sampai dengan jam 16.00.

             Tabel Kebutuhan pencahayaan alami Rumah Sederhana Sehat
    Jenis Ruangfl min. TUUfl min. TUSKeterangan
    Keluarga 0,35d = 0,700,16d = 0,32fl = faktor langit
    Kerja 0,35d = 0,700,16d = 0,32TUU = Titik Ukur Utama
    Tidur0,18d = 0,360,05d = 0,10TUS = Titik Ukur Sisi
    Dapur0,20d = 0,400,20d = 0,40d = jarak titik ukur terhadap bidang bukaan
    Nilai   faktor   langit   tersebut   akan   sangat   ditentukan   oleh   kedudukan   lubang cahaya dan luas lubang cahaya pada bidang atau dinding ruangan. Semakin lebar   bidang   cahaya   (L),   maka akan   semakin  besar   nilai   faktor   langitnya. Tinggi ambang bawah bidang bukaan (jendela) efektif antara 70 – 80 cm dari permukaan lantai ruangan.

     Nilai faktor langit minimum dalam ruangan pada siang hari tanpa bantuan penerangan buatan, akan sangat dipengaruhi oleh:
          - Tata letak perabotan rumah tangga, seperti lemari, meja tulis atau meja makan,
          - Bidang pembatas ruangan, seperti partisi, tirai masif. 
  • Dapur bersih dengan Pembuangan Asap Yang lancar. Kebersihan dapur dan sirkulasi pembuangan asap yang baik juga berpengaruh terhadap rumah. Usahakan dapur selalu bersih dan pembuangan asap terencana dengan baik.
  • Kontruksi Bangunan Yang Memenuhi standard, misalkan pondasi dan konstruksi yang cukup kuat dan aman untuk penghuni di dalamnya, bahan bangunan yang baik dan tahan lama, mudah untuk dipelihara, terdapat jaringan listrik dan bersifat tahan api.
  • Sanitasi yang baik. Air yang memenuhi standard kesehatan, Jamban dengan septic tank, Terdapat sarana pembuangan air limbah, Tempat sampah yang kedap air dan tertutup, lokasi septictank yang jauh dari sumber air bersih dan konstruksi septictank yang disesuaikan dengan standar.