Jalan Paving, barangkali jenis konstruksi perkerasan jalan ini mudah untuk ditemui, karena kebanyakan dipergunakan untuk membangun jalan diperkampungan dan bahkan dijalan besar di permukiman. Selain mudah dalam pemasangan, perawatannya pun bisa dikatakan lebih mudah, karena paving yang rusak/pecah bisa diganti tanpa harus mengganti keseluruhan.
Jalan Paving |
Namun, meski pemasangannya terkesan mudah, banyak pekerja yang asal-asalan dalam pemasangannya. Kansteen terkadang hanya dipasang mengambang diatas permukaan tanah tanpa digali, padahal posisi kansteen harus kuat, dalam pemasangannya harus digali agar posisinya bisa stabil. Baik itu jenis kansteen bata maupun kansteen cetak.
Dalam penggunaan pasir pun perlu diperhatikan, menurut aturan SNI, pasir yang dipergunakan dalam pemasangan paving adalah jenis pasir pasang. Masih banyak masyarakat yang terbiasa menggunakan pasir urug atau ladon dan beranggapan sama saja fungsinya, padahal jelas-jelas berbeda antara pasir pasang dengan pasir urug/ladon. Pemasangan pasir untuk alas paving harus dipadatkan agar posisi paving nantinya bisa stabil.
Pemasangan motif paving juga perlu diperhatikan, bukan hanya sekedar terpasang, namun sudut pasangan pasir sebaiknya menggunakan sudut 45 derajat atau 90 derajat. Kemiringan permukaan jalan pun perlu diperhitungkan, terutama terkait dengan aliran air, jangan sampai air tidak bisa mengalir karena permukaan jalan tidak rata atau bergelombang tidak rapi.
Beberapa poin diatas hanyalah beberapa hal mendasar dari pemasangan jalan paving, tentu saja masih ada hal-hal lain yang juga perlu menjadi perhatian, misalnya: campuran adukan, ketebalan urugan, kerapian plesteran, dll. Semoga bermanfaat.