Bambu, Alternatif Pengganti Kayu Untuk Bangunan

Membangun rumah sebisa mungkin dibuat dengan bahan material yang terbaik, karena bagaimanapun juga rumah merupakan investasi dan menjadi sangat rugi kalau misalnya sering bongkar pasang atau perbaikan. Bukan menjadi rahasia kalau saat ini kayu menjadi bahan material yang harganya mahal, apalagi untuk jenis kayu tertentu.
Untuk mensikapi mahalnya harga kayu, banyak orang yang memilih untuk menggunakan bahan alternatif untuk mendukung kekuatan konstruksi. Bambu menjadi salah satu alternatif yang banyak disukai dan banyak digunakan. Banyak orang yang berpandangan kalau bambu hanya sebagai bahan konstruksi untuk rumah non permanen, atau untuk konstruksi bagi rumah sederhana. Namun sejatinya pandangan atau asumsi semaam itu tak selalu tepat.

Sudah banyak kita menemui rumah yang menggunakan bambu sebagai elemen struktur maupun elemen dekoratif. Kenapa bambu?, ada beberapa hal yang bisa jadi pertimbangan, diantaranya:
  • Mempunyai kekuatan tarik dan tekan yang melebihi kayu.
  • Mempunyai kecepatan tumbuh 7 kali lebih cepat daripada jenis tumbuhan lainnya, dan dapat di panen berkali-kali dalam jangka waktu 3 tahun.
  • Hutan bambu mampu menyimpan kandungan air lebih banyak daripada jenis hutan lain.
  • Ketersediaan hutan bambu yang melimpah di Indonesia.
  • Bila dibandingkan dengan material bangunan yang lain, energi yang diperlukan untuk memproduksi material bambu adalah yang paling kecil (besi: 1500, kayu: 80, bambu: 30, dalam Nmm2)
Dengan berbagai timbangan, tentu tak ada salahnya memanfaatkan bambu sebagai bahan alternatif pengganti kayu. Karena bila tahu cara mengolahnya, bambu bisa dijadikan bermacam fungis, misalnya: penguat kolom struktur, penguat dinding pendukung, lantai, penutup ventilasi, plafond, dll. Selamat mencoba, semoga bermanfaat. :)