Memiliki rumah yang nyaman tentu saja menjadi harapan banyak orang, karena dengan kondisi rumah yang nyaman akan membuat tenang dan tentu saja membuat betah. Namun, tidak selalu kenyamanan yang diinginkan tersebut bisa didapatkan, meski dari awal sudah dirancang sedemikian rupa agar bisa memberikan kenyamanan, akan tetapi dalam perjalanannya bisa saja muncul permasalahan yang mengganggu.
Sudah pernah saya tulisakan sebelumnya mengenai beberapa kesalahan yang sering terjadi dalam membangun sebuah rumah. Ada banyak faktor penting yang terkadang diabaikan, padahal hal-hal tersebut adalah sesuatu yang mendasar dan besar pengaruhnya terhadap bangunan. Bisa baca tulisannya di tautan berikut: Kesalahan Mendasar Dalam Membangun Sebuah Rumah.
Hal yang sering terjadi adalah atap yang bocor saat musim penghujan, kalau dibiarkan berlama-lama, bisa-bisa akan menimbulkan masalah baru, misalkan saja kerusakan pada plafon atau usuk yang keropos. Sebelumnya juga pernah saya bahasa mengenai beberapa faktor yang menyebabkan atap rumah bocor, bisa baca dalam tulisan di link berikut: Faktor Penyebab Kebocoran Pada Atap Rumah
Kali ini saya hanya ingin sedikit mengulang, karena memang kebocoran pada atap rumah adalah permasalahan yang terkesan sepele namun berdampak besar. Beberapa hal yang menyebabkan atap bocor diantaranya:
- Genteng yang retak atau pecah
- Posisi genteng yang tidak rapat
- Ukuran genteng tidak sama, hal ini mungkin terjadi bila merek atau produsennya tidak sama
- Belum dipasang kerpus/ nok, atau bila sudah terpasang, bisa jadi adukan dibawahnya pecah atau retak.
- Ada sampah/ kotoran yang menyumbat sehingga air meluap dan merembes melalui sela genteng
- Ukuran/ diameter pipa paralon pembuangan terlalu kecil sehingga air tidak dapat mengalir dengan lancar
- Seng keropos/ berkarat sehingga sudah rapuh dan bocor
- Bekas paku pada seng, bila paku lepas maka harus segera ditambal, bila tidak maka lubang bekas paku bisa menyebabkan kebocoran
- Seng tidak rapat pemasangannya, dalam pemasangannya seng harus rapat dan menumpang satu sama lain sehingga bisa mencegah timbulnya kebocoran
- Cor atau dak beton retak/ pecah
- Asbes retak atau pecah
- Beban atap terlalu berat sehingga konstruksi melengkung karena tidak mampu menahan beban
- Kemiringan atap yang kurang, sudut ideal pemasangan atap adalah 30-40 derajat.
Perawatan masing-masing jenis atap tentu saja berbeda-beda, genteng, cor, asbes, seng, dan jenis atap lain memiliki plus minus masing-masing, harus jeli dalam memilih dan menyesuaikan dengan lingkungan atau alam sekitar.
Baca juga: Jenis Bahan Penutup Atap Yang Umum Digunakan
Selain tiga belas penyebab atap bocor tersebut, mungkin saja bisa terjadi hal-hal non teknis lain yang menyebabkan kebocoran pada atap. Tentu saja kondisi atap harus selalu dikontrol agar permasalahan terkait kebocoran atap tidak timbul. Bila sudah terlanjur terjadi kebocoran, sesegera mungkin harus segera di perbaiki agar tidak menimbulkan masalah baru. Demikian 13 faktor penyebab atap rumah sering bocor, semoga bermanfaat.