3 Usulan Kegiatan Pembangunan Jalan Paling Umum (Perencanaan di Desa)

Proses pembangunan saat ini sudah dimulai dari bawah, setiap desa sudah mendapatkan alokasi dana desa yang nilainya ratusan juta hingga milyaran. Dalam prosesnya, dana yang dikucurkan ke desa digunakan untuk membangun, semua sesuai kebutuhan masing-masing. Desa sendiri sudah memiliki perencanaan yang tertuang dalam RPJMDes, atau Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa. RPJMDes di breakdown dalam perencanaan yang lebih rinci, tertuang dalam dokumen Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKP Desa) yang disusun setiap tahun oleh desa.

Setiap tahunnya proses penggalian usulan dilakukan, melalui forum Musyawarah RT yang hasilnya dibawa dalam Musyawarah Dusun (Mus Dus), setelah Mus Dus, hasilnya akan dibawa sebagai usulan di Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (MUSRENBANGDES). Proses ini adalah langkah ideal, walau dalam kenyataannya tidak sedikit desa yang tidak bisa berjalan seideal ini.
Pembangunan Jalan Paving
Jalan Paving
Pada umumnya, kegiatan fisik masihlah menjadi primadona dalam usulan, wajar karena kegiatan fisik lebih terlihat dan dibutuhkan. Ada banyak usulan yang bisa diajukan, kegiatan non fisik pun juga bisa diajukan.

Bicara soal usulan pembangunan jalan, ada tiga jenis jalan berdasarkan konstruksi pembuatannya yang umum diusulkan, yaitu: 
  1. Jalan Aspal --> Jenis perkerasan jalan dengan bahan pengikat aspal yang sering disebut campuran aspal panas atau hot mix.
  2. Jalan Beton --> Jenis perkerasan jalan dengan bahan campuran antara semen, pasir dan kericak (split) dengan dicampur air.
  3. Jalan Paving --> Jenis perkerasan jalan dengan menggunakan paving block
Setiap jalan yang ada di desa umumnya disesuaikan dengan kondisi dalam memilih jenis jalan sebagaimana diatas. Untuk jalan gang biasanya menggunakan jalan beton atau jalan paving, mengingat lebar jalan tertentu yang tidak memungkinkan untuk dilalui alat berat sebagaimana pembangunan jalan aspal. Sedangkan untuk jalan utama desa atau jalan yang lebarnya memungkinkan, jalan aspal bisa dijadikan alternatif.


Nah, ada baiknya sebelum mengusulkan pembangunan jalan diperhatikan plus minus dari masing-masing konstruksi. Tidak semua jenis jalan tersebut cocok diterpkan disebuah wilayah. Oleh karenanya perlu referensi atau cek kelayakan secara teknis terlbih dahulu. Semoga bermanfaar.